Posts

Showing posts from December, 2015

holiday is coming !

hello everyone ^^ ! so i just finish my fiction story thank you for anyone who read it and support me as well and one of you must be Viona ! hai viona hahahaha XD thank you ! how do you think about my fiction story ? gimana ceritanya ? please give a comment <3 eheheh so holiday is coming yeah yeahhh! and this saturday i will take my report of my score so i hope for the best also soon there will be Masaki b'day ! woowww i feel so fast for this year also christmas ! merry christmas everyone ^^ happy early christmas and new year wish for the best new year and happy holiday ^^

Fiction Story : Roller Coaster ( Bab 7 : Final )

Image
Bab 7 : Final Sudut pandang : Mine Ternyata 1 hari sebelum roller coaster day, Nami udah jadian sama Daniel. Dan mereka berdua gak telat pas hari roller coaster day. Jadi di hari Jumat siang itu, kami berempat menikmati taman bermain bersama, makan bersama, seperti double date saja. Aku pulang dengan hati yang sangat puas. Sesampainya di rumah, aku langsung masuk ke kamar ku dan berteriak di bantalku yang empuk yang bersprei motif hati. Pas sekali pikirku. Sebenarnya, aku sudah tidak tahan untuk berteriak semenjak Miki menyatakan perasaannya. Aku masih ingat tatapannya yang begitu dalam penuh arti dan genggamannya yang erat. Aku bisa melihat kesungguhannya, aku pasti tidak akan melupakan rasa ini. Pensil dan kertas gambar telah siap aku sentuh malam ini, seakan tau apa perasaanku hari ini, kertas yang siap untuk digambari oleh pensil, ingin menggambari bagaimana perasaan yang mewakili hari ini. Aku mengambilnya dan mulai memberikan goresan demi goresan, tanpa men

Fiction Story : Roller Coaster ( Bab 6 : Roller Coaster )

Bab 6 : Roller Coaster Sudut pandang : Mine Aku tidak memberitahukan Miki soal Nami yang mengetestku, tapi aku hanya memikirkan kembali apa kata-kata Nami waktu itu, dan mengingat-ingat kembali tentang Miki yang memberikan perhatian kepadaku. Sekarang aku sadar kalau itu bentuk sayangnya kepadaku. Dan, aku juga sadar kalau aku sudah terjebak dalam palungan cinta dalam beberapa waktu lama ini. “Palung loh bukan lubuk ya! Dalem ya cinta nya” kata Nami Aku membalasnya dengan ketawa. Ya, aku mulai cerita tentang perasaanku kepada Nami. Nami memberikan wajah puas, karena aku mulai terbuka, dan misi nya sebentar lagi selesai. “Sekarang lu tau menurut lu cinta itu apa?” tanyanya. “Hmm, mungkin kayak roller coaster, adem banyak angin, memacu adrenalin, bikin jantung tuh berdetak kenceng gitu, tapi ada sesi tenangnya” balasku. “Hahaha, boleh lah boleh, tapi emang lu udah pernah naik roller coaster ? kayaknya lu pernah bilang belom pernah deh ya ?” tanyanya heran.

Fiction Story : Roller Coaster ( Bab 5 : Ternyata )

Bab 5 : Ternyata Sudut pandang : Mine Saat aku mendengar tentang gosip Miki dengan Nami, aku tidak kaget lagi. Karena Nami yang sering cerita tentang Miki ke diriku, jadi aku bisa menebak-nebak kalau Nami suka Miki. “Mine! Temenin gue yuk ke toilet” ajak Nami yang menyadarkanku dari pikiran ini. “Ayuk” balasku. Di toilet aku yang melihat Nami memakai lip gloss merah tiba-tiba Nami bercerita lagi tentang Miki. “Mi, lu suka Miki ?” kataku langsung. Nami ketawa. “Ya gak lah, jangan pikir kalau gue cerita tentang Miki itu karena gue suka ama dia, gue tuh cerita biar lu tau Miki tuh gimana” jawabnya. “Oh ya, jangan-jangan lu juga mikirin dan cemburu pas kemaren kita nugas bareng ya? Yang gue godain Miki itu. Ah, jelas lah muka lu keliatan hahaha. Gue cuma test lu aja kok, biar lu sadar akan hal semua ini” jelas Nami yang diakhiri oleh senyuman dan tawanya. Aku kaget dan tersadar “Serius ? kok gue ga sadar ya ? hahaha. Ah ada-ada aja lu, emang muka gue

Fiction Story : Roller Coaster ( Bab 4 : Tidak Mungkin ! )

Bab 4 : Tidak Mungkin ! Sudut pandang : Miki * dreet dreet* hpku bergetar. “ Ada pesan dari ... Mine ! Tumben banget”             Udah nyampe rumah Mik ? BTW sorry ya, jaket lu ketinggalan hehe ^^’ Oh ya ! Makasih ya jaketnya :P “Haha gemesin banget sih Mine! Pake emoticon segala duh” --------------------------- Keesokan siangnya, Mine yang udah dateng lebih dulu dari aku dan menyapa   “Mik! Nih jaket lu, wangi kan? Gak kayak biasanya sumpek kayak muka lu, udah gue cuci juga soalnya” sambil tertawa dia memberikan jaket favoritku yang berwarna navy itu. “Yeh, baru dateng udah di ledekin ya!” tangan kanan ku meraih jaket, tangan kiri ku mengelus rambutnya yang lembut. “eh iya wangi loh!” aku mendekati hidungku ke arah rambutnya, mencium wangi sampoo yang dia gunakan. “Gilakan! Jaketnya bukan rambut gue” jawabnya sambil mencubit perutku. “Duh sakit ! hahaha iya wangi kok jaketnya” aku mencium jaketku “Kali ini aku mencium jaket super

Fiction Story : Roller Coaster ( Bab 3 : Terima Kasih, Miki )

Bab 3 : “Terima Kasih, Miki” Sudut pandang : Mine Aku memang jadi lebih dekat dan akrab sama Miki. Ya, itu karena kelompok kerja yang memang selalu formasinya berdasarkan nomor urut absen. Karena nomor absen kita yang dekatan jadi formasinya selalu Michael, Miki, Mine alias aku, Nami dan Nirma. Iya, beneran formasinya selalu begitu-begitu aja. Sebenarnya karena banyaknya tugas kelompok dengan anggota yang begini terus, aku gak cuma jadi dekat sama Miki aja, lagian aku juga gak keberatan sama sekali kok. “Terus kenapa aku mikirnya Miki doang pas awal?” seakan pikiranku mengejek diriku sendiri. “Eh! bukannya kerja malah bengong aja ya !” sahut Miki tiba-tiba sambil menampakkan mukanya ke depan mukaku dengan super duper dekatnya. Aku otomatis menghindar secepat mungkin. Secepat teman-teman meng- cie- kan aku. “Gila ya lu?” kataku. “Iya tergila gila sama lu” bisik Nami ke kupingku. Miki, Michael, Nirma ketawa, suara Nami kalau lagi bisik-bisik memang kayak suara

Fiction Story : Roller Coaster ( Bab 2 : Benarkah? )

Bab 2 : Benarkah? Sudut pandang : Miki “ Kayaknya aku tertarik sama dia” “ Bego nya diriku, terlalu cepat kalau aku bercandain si Mine kayak gitu, yang ada keburu ilfeel duluan dia. Tapi sih, dia tetep ketawa  senyum aja pas aku becandain, ah gak mungkin ilfeel lah. Hmm Ok! harus pelan - pelan, tapi bakal buat Mine jadi berdebar – debar penasaran ” Pikiran ini datang dengan sendirinya. Pikiranku sendiri yang mencoba biar aku bisa mikir yang positif karena waktu itu, tapi ujung dari pikiranku ini, bikin aku makin gak ngerti sama perasaanku sendiri, duh. Aku sampai menggaruk-garuk kepala yang gak gatal ini karena bingung banget. “ Mine memang seru sih, untuk saat ini pun aku udah cukup deket sama dia, ya sebagai temen. Dia juga asik – asik aja, kalau aku isengin tapi dia biasa aja, gak ambil pusing ” Mungkin aku saat ini bener-bener memasuki tahap tertarik. Tapi entah kenapa hatiku kayak ngomong “ Suatu saat nanti Mine bakal jadi milikku, Mine is MINE