Bulan

Jarum jam menunjukan angka 10
Langit yang gelap tapi masih terlihat awan putih karena kehadiranmu
Sinar bulan yang terang tapi terkadang terselimuti oleh kehadiran awan putih nan lembut

Lamunku tertuju padamu
Kita bagaikan bulan dan bumi
Aku buminya
Aku membutuhkan kehadiranmu setiap hari
Menemaniku di dinginnya malam
Sinarmu yang lembut tak membuatku khawatir akan gelapnya malam

Tapi
Kita jauh
Kita tidak dekat
Aku membutuhkanmu
Apakah kau juga begitu ?

Apakah kau melihatku ? Atau pandanganmu hanya kepada awan ?

Ternyata kau bukan sekedar bulan di malam hari yang terkadang meninggalkan senyuman dalam bentuk sabit

Kau juga menjadi inspirasiku
Buktinya dengan melihat bulan aku bisa memikirkan kata kata ini
Aku ingin segera sampai ke tujuanku dan menulis meluapkan semua isi hatiku

Terima kasih karena sudah menjadi bagian dari hidupku
Terima kasih karena sudah turut menggores coretan di hidupku

Entah kenapa aku masih merasa rindu
Merasa kehilangan
Merasa kurang
Padahal baru saja kita bertemu

Apa malam terlalu cepat berlalu ?

Aku tidak tau apakah kau  melihatnya atau menyadari
Perasaanku sedikit senang
Hatiku sempat tersenyum kecil karena kau mengucapkan "aku suka kamu" tapi hanya sekedar candaan dan kebetulan sambil melihatku
atau menatapku?


Aku selalu memandangmu
Aku tidak tahu apakah kau menyadarinya
Atau apakah kamu melakukannya juga

Aku harap dan aku tahu bahwa seharusnya aku tidak perlu memikirkanmu seperti ini

Tapi ...

Ah.. sepertinya aku tidak bisa menemukan alasan untuk tidak memikirkanmu

Comments

Popular posts from this blog

Big Decision : Behel

I think i have said this before?

Another Question