Omong Kosong, Pikiran Kosong

kita berada di tempat yang sama
jarak kita tidak terlalu dekat
tidak juga jauh
ku terlamun, membayangkan waktu dulu

kita sempat dekat
hingga aku cukup terkejut pada diriku sendiri,
melihat diriku yang dulu
ternyata aku cukup memerhatikanmu
bahkan hingga hal kecil
apa kau menyadarinya?

ku memutarkan sedotan agar bongkahan es berputar
aku berpikir kembali,
kenapa hal itu harus terjadi?

waktukah yang memisahkan kenangan ini?
seharusnya aku tidak memikirkan hal ini



ku lihat ke atas
ku lihat lagi bulan
tapi lebih terang dan lebih bulat sempurna

aku berpikir bahwa aku tidak pantas
mendapatkan cahaya yang indah darimu

tenggorokanku kering,
aku harap bahwa itu adalah perasaanku padamu

apakah aku cinta kamu?
aku tidak yakin, bahkan aku masih ragu apa itu cinta

apakah aku sayang kamu?
mungkin dulu

apakah aku merindukanmu?
aku tidak mengerti
tapi yang pasti aku merindukan kedekatan kita

dimana waktu itu aku masih buta
aku belum sadar aku bisa sedekat itu
berdiri mengahadapmu seperti 1 cm
melihatmu tanpa khawatir
bercerita bebas
padahal kita hanya teman

aku cukup menyesal
bahwa aku telah menyadari hal itu semua saat kita berpisah

inikah yang dinamakan perpisahan?
dimana semua orang takut akan hal itu karena takut tidak akan bertemu lagi?

buatku akan lebih menakutkan bila kamu tidak bisa melakukan kembali kenangan kenangan yang kamu buat bersama orang itu

rasanya membingungkan
aku tersenyum tapi ada yang menghilang






Comments

Popular posts from this blog

Big Decision : Behel

I think i have said this before?

Another Question